Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sistem Peringatan Dini : Pengertian, Tujuan, Target dan Pelaksanaannya

Pengertian

Sistem peringatan dini bencana (early warning system) adalah serangkaian sistem untuk menginformasikan terjadinya suatu peristiwa alam yang dapat berupa bencana atau tanda alam lainnya. 

Dalam kondisi darurat, peringatan dini bencana disampaikan dalam bentuk sirine, kentongan, dan sebagainya.

Sistem Peringatan Dini
Early Warning System
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merespons informasi tersebut secara tepat dan tepat sehingga dampak dari bencana dapat diminimalisasi.

Meningkatkan kesiapsiagaan adalah salah satu hal yang penting dalam upaya mengurangi risiko dan dampak bencana. Mekanisme kesiapsiagaan masyarakat melibatkan sistem peringatan dini bencana (early warning system) yang dapat menjadi faktor kunci yang menghubungkan tahap kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

Kondisi kritis, waktu yang sempit, bencana, dan penyelamatan penduduk adalah faktor-faktor yang membutuhkan sistem peringatan dini yang baik. Penyebaran informasi tentang kondisi bahaya merupakan muara dari suatu alur proses analisi data-data mentah tentang sumber bencana dan sintesis dari berbagai pertimbangan. Melalui analisis dan sintesis yang berkualitas, ketepatan informasi mengenai risiko bencana pun dapat diperoleh. Oleh sebab itu, sistem peringatan dini memiliki dua bagian utama, yakni bagian hulu yang merupakan upaya-upaya untuk mengemas data-data menjadi informasi yang tepat serta bagian hilir yang berupa usaha agar informasi dapat disampaikan dengan cepat.

Tujuan Sistem Peringatan Dini Bencana 

Secara geologis dan klimatologis, Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam sehingga sistem peringatan dini bencana menjadi sangat penting.

Mengingat tujuan akhir dari peringatan dini bencana adalah masyarakat dapat tinggal dan beraktivitas dengan aman, sistem peringatan dini bencana alam mutlak diperlukan. 

Ada beberapa tujuan dari sistem peringatan dini bencana antara lain:

  • Mengetahui daerah-daerah rawan bencana di Indonesia 
  • Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan aksi masyarakat dan aparat terhadap fenomena bencana, gejala awal bencana, dan mitigasinya 
  • Suatu kawasan akan lebih tertata dengan mempertimbangkan potensi bencana 
  • Memberikan pemahaman akan berbagai hal terkait bencana

Proses evakuasi bencana
Proses evakuasi
Target dari Sistem Peringatan Dini

Target yang akan diberi peringatan dini adalah masyarakat dan aparat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Target ini seharusnya mencakup beberapa generasi dan beberapa kelas sosial masyarakat. Keterlibatan masyarakat, aparat dan akademisi (peneliti dari multi disiplin, misal geografi, geologi, pertanian, teknik sipil, ilmu sosial, dll) sangat penting dalam sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini akan lebih tepat apabila dirumuskan oleh ketiga komponen ini. Apabila salah satu komponen saja yang dominan dikhawatirkna sistem ini tidak akan berjalan efektif.

Pelaksanaan Sistem Peringatan Dini

Informasi dini terhadap bencana didapatkan dengan dua macam cara, yakni sebagai berikut.

1. Konvensional

Pengenalan bencana secara konvensional dilakukan dengan pengenalan terhadap gejala-gejala alam yang muncul sebelum terjadinya bencana, yang disesuaikan dengan karakteristik bencananya.

Early Warning System
Sistem Peringatan Dini
2. Modern

Pengenalan bencana secara modern dilakukan dengan pemantauan aktivitas di atmosfer secara periodik dengan satelit maupun peralatan berteknologi tinggi. 

Pengenalan gejala bencana merupakan hal yang penting dalam Early Warning System. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar Sistem Peringatan Dini Bencana Alam sulit untuk diaplikasikan. Biaya instansi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan telekomunikasi dan operasionalnya memerlukan pendanaan yang sangat mahal. 

Dalam kondisi seperti ini, maka kesiapsiagaan dan mengenali gejala alam akan munculnya bencana merupakan jawaban yang paling memungkinkan. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus diberdayakan dan merespons sistem tersebut agar pengurangan jumlah korban bencana alam dapat dihindari. 

Oleh karena itu, perlu peningkatan pemahaman kesadaran masyarakat dan aparat terhadap kondisi daerahnya yang rawan, serta terhadap gejala-gejala awal terjadinya bencana, tindakan darurat dan mitigasinya.

Baca juga : Mitigasi Bencana dan Glosarium Kebencanaan

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Sistem Peringatan Dini : Pengertian, Tujuan, Target dan Pelaksanaannya"